"Tatap matanya kalo pengen tau kedalaman hatinya"
"Mata adalah jendela"
"Mata akan berbicara banyak"
"Mata tidak pernah bohong"
Entah deh berapa banyak orang membuat perumpamaan untuk menggambarkan bagaimana mata mengandung makna dalam setiap tatapannya....
Sebagai seorang sales, peranan mata pun sangat besar, buat apa? Jadi inget ama Pak Malik (dulu adalah mentor freelance dari Singapura), beliau selalu pesan, "Jangan inferior..."
"building your convidance dengan orang asing",
lha kenapa kok beliau pesen gitu. Kebayang kan, orang asia gitu lho, selalu menganggap orang bule, american or european itu adalah dewa, lebih pandai, lebih banyak duitnya, lebih maju... lebih tinggi (cuman yang paling belakang doang yang bener, klo lain-lainnya sama aja mah kayak aku gito... hehehehe). Dan itu tuh pada awalnya susah banget, perasaan rendah diri itu tiba-tiba muncul aja, apalagi karena nervous.
"So, gimana caranya?", Pak malik ngelanjutin
"Eye contact!", kata beliau sambil mengangkat jari tengah ama telunjuknya dan mengarahkan ke kedua matanya
"katakan dengan tegas, saya senang berkenalan dengan anda, sambil tatap kedua mata lawan bicara anda beberapa detik dan jabat tanganya dengan mantap, cukup dengan sekali ayunan, itu sebagai latihan awal. Ready...?!"
hiyaaaaa.... ternyata nggak mudah. Karena, sekali lagi sebagai orang timur neh, ada perasaan risih, ewuh dan gimana gitu untuk berbicara dengan menatap mata lawan bicara.
Dan kata kuncinya, lagi-lagi... latihan. Cuman dengan berlatih hal itu menjadi mudah.
Lha kenapa harus begitu, "karena begitulah orang-orang sukses melakukannya!"
P.s. begitu langkah awal itu sudah diambil, akan selalu ada kenikmatan untuk melakukannya lagi, dan lagi dan lagi... hehehehe...
0 comments:
Post a Comment