Friday, May 8, 2009

My business...

“Anda tidak boleh bernegosiasi dengan impian Anda. Bernegosiasilah
dengan apa yang harus Anda lakukan untuk mencapainya.”
~ Mario Teguh ~

Hiyaaa.... percaya ato enggak, selalu ada ketakutan yang sangat besar untuk membagikan kepada orang-orang disekitarku tentang apa dan bagaimana aku 4 tahun mendatang, berapa banyak asset yang akan aku capai 4 tahun mendatang. Dan itu selalu menjadi momok dan beban pada awalnya, kenapa? yang jelas takut diolok-olok, takut dianggep gila, ngimpi kali yeee... dan macem-macem deh.... Dan itu benar semua!!! Orang pertama yang nganggep aku gila ( tapi sekarang udah ngaminin terus ) ortu, sodaraku, apalagi yang bontot tuh, si c'noel selalu deh... "kapan neh rejekimu...."
"well, live still running therefore I never stop dreaming as I know every day I am come closer to my dreams!"
Tapi, percaya ato enggak, beban yang rasanya berton-ton itu serasa plongggg... amblas gitu aja, begitu aku mulai membicarakannya dengan orang-orang disekitarku setiap hari, bahkan ke temen lama yang barusan aku temuin, "Akhir taon ini, Desember 2009. Targetku adalah mempunyai uang 300juta", terus dia nanya tentunya sambil senyum dikit kecut-kecut seger hahahaha, "oya, sekarang kamu punya uang berapa?", lha jelas aku jawab "ya belon ada!"....
hehehehe...
"yang namanya impian itu harusnya tidak masuk akal,
impossible, tapi
yang masuk akal adalah rencananya
" - Mario teguh -
I'll share my dreams soon... Please come back later!

What book have to read?

"Hati-hati dengan buku yang anda baca dan
teman-teman yang anda temui
karena 5 tahun kedepan hidup Anda tergantung
dari itu...
"
- Mario teguh -

Aku bener-bener ngerasain kok bedanya, dengan banyak membaca berbagai referensi aku merasa menjadi orang yang lain. Bayangin dengan kemampuan menyerap yang pas-pasan aja udah bisa merubah pandangan, pola pikir yang otomatis mempengaruhi tindakan yang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya. Selebihnya perubahan karena orang-orang yang tiap hari aku gauli (nggak enak banget kedengarannya; baca: temui-red).

Nah tahab selanjutnya adalah, baca lebih banyak, temui lebih banyak orang-orang yang "tepat" dan ajukan pertanyaan yang bombastis, fantastis, fenomenal, dasyat dan luar biasa.... yaitu; awali semuanya dengan "Apa dan Bagaimana..... ?"

Klo pengen tau buku apa aja yg baru sempet aku baca, please kindly dropby to Book Corner

Where are you NOW?

Itu tuh pertanyaan yang bikin aku kelabakan dan telak bener deh. Karena emang nggak gampang pertanyaan itu untuk dijawab.
Dimana posisi kamu sekarang?”, yah bagaimana mo ngejawab karena selama ini aku nggak pernah punya standard untuk mengukur diri sendiri, baik itu kemampuan dalam hal skill, ibadah dan sosial.
Jangan-jangan ntar klo aku paksa buat ngejawab, aku terlalu overvalue terhadap diri sendiri, merasa pantas untuk menerima salary 10jeti /bulan, merasa sudah pantas duduk sejajar dengan para alim dan menuding ke luar diri sendiri pada kebodohan-kebodohan manusia lain, merasa pantas untuk ngopi bareng para pengusaha muda dan mengkritik motivator yang cuman bisa ngomporin doang sementara bisnisnya sendiri payah, yakin haqqul yakin suara emas ini pantas untuk diperdengarkan diperhelatan 17-an eR-We, well.... it's too much baby!

Jadi dimana aku sekarang? check please:
- Seberapa sering aku blank klo orang ngomongin masalah bisnis?
- Seberapa banyak waktu tidurku dibanding waktu untuk belajar dan bermunajat kepada ALLAh?
- Seberapa banyak buku yang udah aku baca?
- Seberapa banyak tempat yang udah aku kunjungi?
- Seberapa banyak orang yang aku kenal baik dan mereka mengenal aku baik?
Wow... ternyata masih banyak yang harus diperjuangkan!

Saat-saat menyakitkan dan meruntuhkan adalah ketika orang dengan pandangan mata dia yang tajam, tepat di depanku dan mandang lurus ke mataku dan dia bilang:
"You... just don't know what you are talking about!"
duerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr......

DAILY Report

"Planning harian sama pentingnya seperti planning
mingguan.
Dengan Itu semua
pekerjaan menjadi terukur, mudah, efektiv dan produktivitas juga tinggi dan
waktu untuk memikirkan bisnis apa lagi selanjutnya akan semakin
banyak
", itu pesan-pesan sponsor kalo lagi jumat meeting.

Sebenernya pesan-pesan sponsor itulah awal dan dasar untuk setiap pekerjaan.
Memang terasa banget kalo report harian itu dilakukan secara rutin, nggak ada lagi yang namanya keburu-buru, juga nggak ada lagi judulnya, seandainya saja satu hari 36 jam.
Polanya kan gampang tuh, tiap sore sambil bersih-berih meja sebelum pulang, list aja yang belon kelar dikerjakan hari ini buat dikerjakan besok pagi, jangan lupa tandai yang jadi prioritas, baik pekerjaan dan waktunya.

Kadang ada satu pekerjaan yang membutuhkan perhatian ekstra, biasanya sambil diselipin kalo pas lagi relax malam-malam, selalu siapin catetan barang kali ada ide. Besok paginya bangun lebih awal ( kalo menurut Frank Bettger, buat kelompok pukul 6... kalo kita yang muslim sudah harus pasti bangun lebih awal ) liat lagi catatan untuk pekerjaan hari ini, sambil ngupi (nggak pakai L) selalu sediakan buku catatan dan pulpen, barang kali ada ide-ide yang muncul mendadak.
Nah waktu kerja, udah deh tinggal ngurutin aja yang ada di list, bikin catatan tiap pointnya kalo memang diperlukan.... Dan nggak harus kaku seperti yang ada dilist sih, hanya saja kan kita perlu guide line supaya pekerjaan itu terukur, sifatnya mempermudah dan fleksibel.

Gampangggggg banget dan sangat membantu, karena mencatat pekerjaan harian dan membuat prioritas, selain melatih menghargai waktu, secara bersamaan akan melatih otak kanan untuk bisa lebih kreatif, kalo sudah terbiasa, akan secara reflek prioritas itu terbaca dan hebatnya lagi nggak perlu memakan banyak waktu, semuanya terasa mudah dan gampang aja. Tiba-tiba seperti bermunculan cara-cara gampang menyelesaikan urusan.

Kalo ditarik garis lurus ke puncak cita-cita, pekerjaan harian neh seperti titik-titik lembut yang membentuk sebuah garis. Jadi harus ada hal-hal kecil yang harus dilalui untuk menuju puncak.... ini adalah stimulasi untuk mencapai target-target besar.

Nah kalo habit ini sudah mendarah daging dan secara otomatis menjadi reflek, pada akhirnya hanya dibutuhkan catatan-catatan pentingnya saja. Pada akhirnya lagi... dengan bernafas lega akan dengan enteng bilang, "mencapai target itu mudah!"

"Ya Allah beri aku kekuatan untuk melakukan secara konsisten dan terencana setiap jengkal dari rencana-rencana besarku kedalam rencana-rencana harianku yang kecil. Engkau boleh membuat aku sedikit mules kalo aku tidak konsisten dengan jalanku, tapi sedikit saja yang Allah"

Weekly Report Vs Weekly Plan

"Apa yang sudah dihasilkan minggu kemaren?... brapa persen pencapaiannya?"
"Trus, apa rencana minggu depan?"

Biasanya aku puyeng duluan deh klo udah ditanyain gitu, harusnya sih enggak perlu kalo memang daily reportnya kebikin dengan rapi dan continue.
Kebayangkan polanya, laporan harian dari pekerjaan harian - direkap jadi laporan mingguan - terus bikin rencana pekerjaan mingguan - balik lagi kan di-breakdown jadi pekerjaan harian - muter lagi.... kalo itu dilakukan untuk pekerjaan rutin harusnya sangat mudah.

Sebenernya report-repot itu dibuat selain untuk mengetahui sudah dimana neh aku sekarang, udah sejauh mana pekerjaanku aku selesaikan, bisa jadi sudah sedekat apa neh aku dengan dreams-ku yang tidak kalah pentingnya adalah report-report itu akan bercerita tentang seperti apa sih kamu, jadi merupakan media bermuhasabah (introspeksi) yang paling jitu.

Udah mudah, manfaatnya banyak tapi kenapa jadi susah dilakukan? suka malas buat nulis...
Ya boleh deh... malas aja terus kalo kamu pengen tidak nyenyak tidur setiap malam.... Bayangkan dong, ketika pada akhirnya ada banyak waktu untuk bersenang-senang"wow! sebenernya aku cukup bekerja 3jam sehari dan sisanya bersenang-senang dengan hobi...."

"jangan bermain-main menjalani
Hidup ini
"
~ Mario Teguh ~

Being professional salesman

"Pandailah membuat pertanyaan!"
- Larry King -

"Aku adalah seorang salesman yang menyenangkan dan menjadi sahabat untuk customerku dan mereka membeli banyak dari aku.
Mereka sangat puas dengan kualitas product yang mereka beli dan mereka sangat respect terhadap service yang aku berikan.
Mereka mendapatkan keuntungannya atas penjualan kembali product-product yang mereka beli dari aku, dan aku mendapatkan keuntungan yang aku harapkan.
Setiap kali mereka ada keberatan terhadap kebijakan dari perusahaan, aku dengan sangat mudah dan menyenangkan memberikan solusi yang fair untuk kedua belah pihak, dan customerku dapat menerimanya seolah adalah solusi yang memenangkannya.
Aku adalah sales dan teman yang akan selalu dikontak pertama kali oleh customer-customerku setiap kali mereka membutuhkan advise, karena aku juga seorang konsultan untuk customer-customerku.
Aku adalah orang pertama yang akan memberitahu kepada customerku tentang potensial kerugian dalam bisnisnya dengan cara berbisnisnya, karena aku tidak hanya seorang sales, tapi aku adalah the expert.
Aku akan selalu memberikan keuntungan kepada orang-orang yang berhubungan dengan aku.
Aku adalah sales yang professional"

Semua citra diriku diatas hanya bisa terwujud apabila aku dapat menggali dengan baik dan menyenangkan apa yang benar-benar diingkan oleh custumerku. Beranikan diri untuk bertanya. Berlatih untuk membuat pertanyaan dengan menyenangkan dan berlatih untuk bertanya dengan antusias!
Have a great performance and the future is yours!