"Semuanya itu sudah kamu putuskan dari awal sebelum terjadinya penjualan, ati-ati... karena itu kebanyakan yang dilakukan seorang sales"Pernyataan itu keluar begitu reaksi spontan aku terhadap harga yang disebut, "Nih ada stock recliner murah, dia minta 500rebu...padahal slatnya horizontal, kayunya bagus... kalo ntar kita jual 100 dollar aja kan lumayan tuh!"
"apa seratus dolar?", spontan deh dengan memicingkan mata
"kenapa mahal?"
Nah itu, masalahnya kenapa terus kok yang ngereply aku selalu ngomong hargamu mahal. Meskipun udah ditemplate dengan jawaban:
1. Please compare apple to apple!
2. Sama siapa lu bandingin harga gua?
3. Justru ini nggak mahal sama sekali kalo dibanding dengan Kurnia jati, Marcelindo ato KKP
4. Sekarang ini justru saat anda membeli murah dari kami, karena ini ready product, kalo enggak harga di price list kita jauh lebih tinggi dari ini
Tapi ternyata template itu nggak pernah membuat persepsi pribadi aku berubah dari harga mahal ke harga murah! Akibatnya aku selalu ketemu dengan prospect-prospect yang mereka juga sepakat bahwa hargaku tuh mahal....
Padahal dengan persepsi harga mahal akan berbenturan dengan kebijakan perusahaan, karena perusahaan menganggap harga itu murah, akibatnya... tidak akan terjadi penjualan.
So, rubah dulu persepsi terhadap product dan harga untuk membuat terjadinya penjualan.
0 comments:
Post a Comment