Tuesday, June 5, 2012

Sir Richard Bronson

"As much as you need a strong personality to build a business from scratch, you also must understand the art of delegation. I have to be good at helping people run the individual businesses, and I have to be willing to step back. The company must be set up so it can continue without me." ~ Richard Branson ...
I LOVE his smiley face... warm and humble...
Bener-bener orang yang penuh inspiratif tapi yang paling membuat gw jatuh hati ama Sir Richard, sudah pasti filosofinya yang kuat namun pembawaannya yang santai. Seolah-olah hidup nih udah nggak penuh beban, dia sendiri sepertinya hampir tanpa ambisi, meskipun sudah bukan rahasia, dia orang nomer 4 terkaya di London...(according to the Forbes 2011 list of billionaires) tapi kesan-kesan yang diberikan dengan gayanya yang casual, senyumnya yang lebar, dan  keramahannya hampir-hampir nggak menggambarkan dia sebagai seorang bisnisman yang tangguh.
Melihat Bisnisnya yang terus berkembang dan semakin besar rasanya tidak mungkin kalau dia nggak punya jiwa berkompetisi, namun ternyata yang membedakan adalah, kompetisi yang dilakukannya menyenangkan, fair dan jadi semacam permainan.... nothing to loose.
Gw pernah sekali waktu ngeliat di MetroTV (lupa acaranya) tentang Tony Fernandes, the man behind Air Asia. Disitu sempat diceritakan bagaimana Air Asia (Fernandes) dan Virgin Airland (Richard) membuat semacam pertaruhan, hebatnya yang dipertaruhkan adalah diri mereka sendiri, orang nomer satu dimasing-masing perusahaan penerbangan itu. Dan 2 orang itu memiliki kesamaan, mereka sama-sama menikmati permainan ini, dan konyol.... Tapi dengan ngeliat itu gw melihat kebersahajaan mereka, terutama Sir Richard Bronson, lepas dari trik dan strategi untuk mendongkrak bisnisnya, tapi ini semacam melihat dan belajar bisnis dari sisi yang sangat berbeda.
Gw coba serching dan akhirnya dapet neh, gimana Sir Richard sepertinya dipecundangin dengan harus mengenakan dress-up stewardess Air Asia, melayani membuatkan kopi dan minuman...
OMG... So interesting...
Serunya, kekonyolan dia ini bukan kali pertama, pernah ditahun 1996 dia melakukan hal serupa untuk bisnisnya yang berbeda.

Betapa dunia ini permainan dan senda gurau belaka", mungkin ini yang paling tepat untuk menggambarkan situasinya. Sudah seharusnya hidup ini seperti apa yang Qur'an sampaikan...

Sir Richard Bronson





Saturday, January 8, 2011

FOCUS

"Selalu membuat deg-degan dan grogi...
bertemu dengan orang baru, berbagi mimpi dan berbagi kesempatan, namun tidak menjanjikan keuntungan, yang pasti aku hanya menjanjikan konsistensi..."
Spirit of 2011....
Kata kuncinya adalah FOCUS!
Setelah sekian lama ternyata gw kudu balik lagi dari awal... kemaren-kemaren bisa jadi gw sudah menyia-nyiakan banyak kesempatan dan waktu...
Karena sejatinya tidak pernah ada waktu dan tempat yang tepat untuk memulai apapun...
yang tepat adalah sekarang, disaat mampu dan disaat bisa...

FOCUS... FOCUS... FOCUS...

*setting up retail biz

Wednesday, August 11, 2010

KISS!!!

"Keep It Simple Stupid!"

Biasanya yang terjadi, orang yang dia mempunyai pendidikan yang tinggi semakin complicated dalam menjalankan kehidupannya. Tidak hanya urusan kerjaan tapi juga urusan sosial. Apalagi klo ditambah udah berpendidikan tinggi dan ngeyelan! hehehehe... tambah-tambah deh.

Pengalaman pribadi neh, memang berangkat dari sesuatu yang kecil dan dari bawah dengan segala keberkurangan sudah seharusnya membuat seseorang itu akan sangat jauh lebih mudah dalam memulaikan segala sesuatunya. Tidak terkecuali berwiraswasta.
Karena keberkurangan membentuk kerendahan hati yang membuatnya mudah untuk menerima segala masukan. Keterbatasan membuat kemauan yang tadinya biasa-biasanya menjadi kemauan yang besar baik untuk belajar dan berusaha, juga keterbatasan membuat orang-orang ini tidak akan takut akan bayang-bayang kegagalan... Akhirnya jutru bekal inilah yang membuat orang-orang ini begitu total menjalankan kehidupannya....

Cara pandang yang sederhana, keputusan yang dibuat dengan pertimbangan yang cukup sederhana, sesungguhnya tidaklah sesederhana itu dalam aplikasinya. tapi justru itulah kekuatannya....

wis lah, rak usah kakean teori.... just do it and keep it simple...

Wednesday, August 4, 2010

PIS!!!

Sekarang neh emang jamannya entrepreneurship... siapa saja bisa menjadi pemilik dari usaha apa aja, siapa saja yang dengan keyakinan dan keinginan yang kuat serta kerja keras akan bisa membangun kerajaan bisnisnya sendiri....
Permasalahnya, siapa saja dengan usaha apa sajanya itu, apakah paham bahwa keberhasilan dan usaha kerja kerasnya itu tidak akan pernah lepas dari orang-orang yang bekerja sama dengan dia?

Kalo Pak Tung memberikan tips yang jelas bagaimana cara merekrut karyawan, yaitu orang-orang yang nantinya akan bekerja untuk kita, Nah kalo Pak Adi berpesan, bahwa yang namanya mesin, bahan baku, alat dan lokasi, tidaklah berperan besar dalam kerugian sebuah perusahaan, karena Manusianya lah yang paling berpotensi membuat kerugian dalam sebuah usaha.

Nah ini jurus jitunya Pak Tung dalam memilih karyawan; PIS...
Passion, karyawan yang mempunyai passion, dia akan mau bersabar, teliti dan loyal dengan pekerjaannya...

Integrity, ini jelas... sangat dibutuhkan manusia dengan integritas yang tinggi, sehingga dia mempunyai rasa tanggung jawab, jujur dan akhirnya bisa menjalankan perusahaan dan membuat owner tidur dengan nyenyak karena tidak takut uangnya ilang hehehe....

Skill, kalo punya karyawan yang skillfull, udah bisa dipastikan perusahaan akan berkembang dengan pesat, karena dia yang memiliki skill akan mencari cara bagaimana membuat sebuah inovasi dan cara supaya perusahaan bisa berjalan lebih efektif dan efisien....

Kalo semua syarat itu ada dalam satu orang, pantaslah dia dibayar lebih oleh perusahaan, dan si owner benar-benar PIS (peace) dan bisa tidur dengan nyenyak. Akan tetapi karyawan yang minimal dia mempunyai passion dan Integrity, perusahaan pun tidak rugi membayarnya... sepantasnya lah hehehe... tapi karyawan yang dia mempunyai skill tapi tidak mempunyai integritas, dialah yang harus segera dipecat...karena kalo dia mencuri pasti akan buanyak sekali...

Jadi pesennya Pak Adi pun ada korelasinya dengan jurus jitunya Pak tung... ck... ck... ck...
beruntung banget ya gw kagak perlu menjalani 25taon buat paham semuanya, cukup 5taon... *itupun masih kelamaan tau!*

Monday, April 19, 2010

My spirit is back

"Ini adalah momentum yang luar biasa..."

Mencari perhatian itu ternyata mudah, mo perhatian positif atau negatif sebenarnya sama mudahnya di dapat...
Kalo Ippho Santosa bilang, "nggak peduli Anda itu cantik atau jelek, hitam atau putih, tinggi atau pendek... Berceritalah!"
And yes it is true! Berceritalah!

Mengawalinya memang butuh keberanian, aku sendiri sering harus berpikir 700kali untuk mulai angkat bicara. Apalagi kalo udah pernah punya pengalaman yang rada memalukan seputar mengutarakan pendapat, rasa-rasanya memang benar diam itu adalah emas.
Tapi bukannya harus dicoba supaya tau, apakah kali ini sudah jauh lebih baik dari kali sebelumnya :)
Berpikir dan menganalisa situasi juga audiance dengan cepat sungguh sangat dibutuhkan, tapi modal terbesar adalah yakin aja dan lakukan... Rilex dan mengalir...

Akhirnya, sungguh momentum yang luar biasa, seperti halnya aku yang menganggap ini adalah momentum luar biasa, begitu pun dia dan juga siapapun dia yang saat itu bersama aku.
Sensasinya luar biasa, SPRITE aja kalah bikin greng hehehe...
Klo digambarin seperti badai salju, bergemuruh nggak karuan trus senyap... Deg-degan luar biasa trus tenang. Butuh beberapa saat untuk mulai rilex dan menikmati. Secara nggak sengaja aku jadi punya tips, khususnya buat yg biasa nerocos dan meletup-letup; mulailah dengan bicara pelan, intonasi rendah, artikulasi yang jelas dan mantab. Memang berkesan hati-hati, tapi seiring dengan begitu, lambat laun deg-degannya ilang.
Buat aku yang punya tipikal nerocos, cara itu ternyata bisa jadi kontrol diawalnya, meskipun di tengah-tengah ngomong mulai naik lagi, tapi karena udah diawalin dengan baik, baliknya jauh lebih mudah ;)
Selain itu, audience pun akan sangat menikmati, pada saat itu, wuihhhhh serasa jadi Oprah Winfrey

Tapi ada cara yang lebih singkat sebenernya dan sangat simple, kalo khawatir tips diatas nggak bakal berhasil, cukup dengan memberitahukan ke audience diawal pembukaan, "...I'm Nervous...", plong deh...

Can't wait to the next turn!
Rasa-rasanya kok lamaaaaa kagak bercerita...

Saturday, January 2, 2010

Kick Andy...

Andy F. Noya, manusia dengan tingkat komunikasi yang hebat!, temen aku penah ngebahas ini dulu banget waktu kita ngabisin waktu sambil ngobrol dan minum Cappuccino... Dia begitu kagum dengan kemampuan komunikasi Andy di setiap shownya. "Enak kali ya, kita punya teman ngobrol seperti dia"

Bayangin aja Andy F. Noya, dia berbicara dengan segala macam level manusia, dari yang paling bawah sampai yang paling atas, dari tukang sapu, seniman, pejabat sampai presiden. Dari Guru fisika sampai Alfredo.

Begitu Butet Kertarajasa menguak rahasia bagaimana Andy bisa sangat tenang, santai dan tidak takut akan menyinggung lawan bicaranya, rahasianya hanya simple, "Saya tanyakan saja apa yang ada didalam kepala saya dan itu mewakili apa yang orang banyak ingin ketahui, dan saya tidak mempunyai kepentingan apa-apa untuk itu semua"

Sungguh sebenarnya tidak ada yang istimewa dalam setiap pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar Andy, sangat ringan dan umum. Tapi kenapa itu menjadi menarik, karena ternyata itu yang tidak banyak orang lakukan, banyak orang sudah merasa inferior, terkotak-kotak oleh status, prasangka dan ketakutan. Dan oleh Andy, itu dibuktikan bahwa ketakutanmu hanya ada di dalam kepalamu saja!

Andy F. Noya, Gus Dur dan Mario Teguh, mereka itu figur manusia yang begitu paham sekali dengan permasalahan manusia. Sehingga dalam pembawaannya pun mereka sadar benar, yang dihadapinya adalah juga MANUSIA.

The good news... I guess Andy F. Noya merekomendasikan Larry King!

Friday, December 18, 2009

Itu karena kamu...

"Semuanya itu sudah kamu putuskan dari awal sebelum terjadinya penjualan, ati-ati... karena itu kebanyakan yang dilakukan seorang sales"
Pernyataan itu keluar begitu reaksi spontan aku terhadap harga yang disebut, "Nih ada stock recliner murah, dia minta 500rebu...padahal slatnya horizontal, kayunya bagus... kalo ntar kita jual 100 dollar aja kan lumayan tuh!"
"apa seratus dolar?", spontan deh dengan memicingkan mata
"kenapa mahal?"

Nah itu, masalahnya kenapa terus kok yang ngereply aku selalu ngomong hargamu mahal. Meskipun udah ditemplate dengan jawaban:
1. Please compare apple to apple!
2. Sama siapa lu bandingin harga gua?
3. Justru ini nggak mahal sama sekali kalo dibanding dengan Kurnia jati, Marcelindo ato KKP
4. Sekarang ini justru saat anda membeli murah dari kami, karena ini ready product, kalo enggak harga di price list kita jauh lebih tinggi dari ini

Tapi ternyata template itu nggak pernah membuat persepsi pribadi aku berubah dari harga mahal ke harga murah! Akibatnya aku selalu ketemu dengan prospect-prospect yang mereka juga sepakat bahwa hargaku tuh mahal....
Padahal dengan persepsi harga mahal akan berbenturan dengan kebijakan perusahaan, karena perusahaan menganggap harga itu murah, akibatnya... tidak akan terjadi penjualan.

So, rubah dulu persepsi terhadap product dan harga untuk membuat terjadinya penjualan.

Thursday, December 10, 2009

Only the truth....

"I only tell you the truth... Nothing but the truth... The TRUTH!"

Emang dimana-mana membicarakan kejujuran bukanlah selalu hal yang mudah dan menyenangkan. Tidak untuk permasalahan umum juga tidak dalam menjual sesuatu. Mungkin pada dasarnya manusia tuh memang seneng dibohongin, mudah dilenakan oleh sesuatu yang keliatannya enak dan menyenangkan.
Contoh kasus neh jualan (lha emang kita sales... mo gimana lagi hehehe...) furniture ama orang amric, sebenernya nggak amric aja worldwide-lah.

Yang jelas tuh bule berbisnis kan di negara dia, tapi dia beli dari Indonesia, 1000mile far away jaraknya. Artinya untuk tau seperti apa characteristic orang Indonesia berbisnis, dia nggak bisa hanya percaya dengan prototype, profile apalagi hanya janji-janji. Karena problem apa yang terjadi dengan partner dia di Indonesia adalah problem dia untuk bisnisnya di negara dia. Begitu juga yang di Indonesia, problem customer di negara dia juga problem yang ada di Indonesia. Itu kenapa keterbukaan dibutuhkan untuk kedua belah pihak, nah sales itu tugasnya hanya menyampaikan, menginformasikan apa yang dia tau, apa yang menguntungkan dan apa yang merugikan untuk customernya.
Justru klo diawal negosiasi keliatannya kok sulit, alot dan banyak banget pertimbangannya, biasanya peluang untuk terjadi bisnis itu ada. Kenapa kok jadinya lama, karena pertimbangan memang mutlak untuk mengukur resiko dari sebuah kerja sama.

lha kalo pada akhirnya kok ternyata si customer masih ngotot menggunakan analisa dan keputusannya sendiri yang didasarkan hanya untuk kepentingan dia yang keliatannya menguntungkan, ya biarkan saja. Yang terpenting, "saya sudah sampaikan apa yang terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis Anda tanpa ada yang ditutup-tutupi".

Wednesday, November 25, 2009

Eye contact...

"Tatap matanya kalo pengen tau kedalaman hatinya"
"Mata adalah jendela"
"Mata akan berbicara banyak"
"Mata tidak pernah bohong"

Entah deh berapa banyak orang membuat perumpamaan untuk menggambarkan bagaimana mata mengandung makna dalam setiap tatapannya....

Sebagai seorang sales, peranan mata pun sangat besar, buat apa? Jadi inget ama Pak Malik (dulu adalah mentor freelance dari Singapura), beliau selalu pesan, "Jangan inferior..."
"building your convidance dengan orang asing",

lha kenapa kok beliau pesen gitu. Kebayang kan, orang asia gitu lho, selalu menganggap orang bule, american or european itu adalah dewa, lebih pandai, lebih banyak duitnya, lebih maju... lebih tinggi (cuman yang paling belakang doang yang bener, klo lain-lainnya sama aja mah kayak aku gito... hehehehe). Dan itu tuh pada awalnya susah banget, perasaan rendah diri itu tiba-tiba muncul aja, apalagi karena nervous.

"So, gimana caranya?", Pak malik ngelanjutin
"Eye contact!", kata beliau sambil mengangkat jari tengah ama telunjuknya dan mengarahkan ke kedua matanya
"katakan dengan tegas, saya senang berkenalan dengan anda, sambil tatap kedua mata lawan bicara anda beberapa detik dan jabat tanganya dengan mantap, cukup dengan sekali ayunan, itu sebagai latihan awal. Ready...?!"

hiyaaaaa.... ternyata nggak mudah. Karena, sekali lagi sebagai orang timur neh, ada perasaan risih, ewuh dan gimana gitu untuk berbicara dengan menatap mata lawan bicara.
Dan kata kuncinya, lagi-lagi... latihan. Cuman dengan berlatih hal itu menjadi mudah.

Lha kenapa harus begitu, "karena begitulah orang-orang sukses melakukannya!"

P.s. begitu langkah awal itu sudah diambil, akan selalu ada kenikmatan untuk melakukannya lagi, dan lagi dan lagi... hehehehe...

Saturday, November 21, 2009

Show me the money

Ini neh terinspirasi dengan Tungdesem Waringin seorang motivator #1 Indonesia versi majalah SWA dan seorang dengan ide penjualan yang dashyat, dari cd-nya Marketing Revolution.

Kenapa banyak penjual yang selalu menggunakan alasan keterbatasan budget promosi sebagai kendala tercapainya target?

"Show me the money!"
Kalo aku seorang pengusaha pemula yang ingin mempromosikan product baru dan harus mengeluarkan duit ratusan juta hanya untuk biaya promosi, karena manager marketingnya bilang kudu pasang baliho ditempat terstrategis di semarang supaya banyak orang yang tau, yaitu sekitar simpang lima dan jalan pahlawan. Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa banyak omset yang akan aku dapat, dalam waktu berapa lama dan berapa lama biaya promosi itu akan balik, kalo pertanyaan balik ini nggak bisa terjawab, hehehehe.... perlu dipertanyakan tuh kredibilitas sang manager.

Jadi keingetan waktu masih kerja di Juwana ama di Pudak Payung, even pameran tahunan di SPOGA, Koln German, selalu dipaksakan menjadi ukuran sebuah perusahaan furniture yang besar dan bonafid. Makanya nggak pernah tuh ketinggalan, dipaksa-paksain kudu ngikut. Padahal kebayang kan biaya yang dikeluarkan, buat sewa booth-nya aja berapa, belon tiket PP dan uang saku. Sementara feedback berupa order yang ntar bakalan didapet masih samar-samar. Tapi kalo dulu aku still pe-de dengan pameran neh bisa dapat kontainer dan order yang banyak setidaknya meningkatkan gengsi perusahaan. Ternyata.... !!!! enggak pernah tuh aku deal di tempat pameran dan pulang dapet order, seandainya ada yang deal ditempat pameran, aku yakin, harganya nggak pake harga jual di German, jadi gimana tuh?

Belakangan baru deh nyadar, "kenapa harus selalu SPOGA, lagian type businesmu seperti apa? inget-inget aja kapan order itu turun, bagaimana prosesnya dan bagaimana pasarnya....", gitu kata pak adi.

Emang bener sih, order yang turun selalu melalui proses yang itu nggak mungkin dilakukan pada saat pameran. Karena customer nggak pengen cuman ngeliat disply product aja, melainkan fasilitas pabrik, belum lagi kalo barang yang diorder adalah custom, mereka perlu melihat sample. Artinya kalo pun ikut pameran, apa tujuannya? kalo untuk dapat order, jelas tujuan yang keliru. Kalo untuk image, emang kita perusahaan sebesar apa sampai perlu mengeluarkan ratusan juta untuk image? Kecuali kita perusahaan rokok...

Belum lagi, melihat kondisi pasarnya, kita kan supplier nih, kok pameran dilahannya customer, ada baiknya sih, kalo bisa menjual dengan harga jual disana, permasalahannya semahal-mahalnya kita pasang harga tetep nggak bagus untuk wholesaler atau importer, apalagi mereka adalah customer. masak mau bersaing ama customer sendiri?

Artinya adalah, banyak hal yang harus dipahami, khususnya mengenai typical dari masing-masing bisnis itu sendiri, promosi adalah penting, yang terpenting adalah mempelajari gimana supaya promosi menjadi lebih effective dan murah, jadi pengetahuan untuk sebuah bisnis yang sedang dijalankan jauh lebih penting untuk dipahami terlebih dahulu dari pada hanya sekedar promosi. Sebab kalo pelaku bisnis itu paham persis dengan bisnis yang sedang dia jalankan, tidak diperlukan banyak uang untuk mendapatkan uang, bahkan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan uang. (I really enjoyed this part! hehehe)

Tuesday, November 17, 2009

Give the best by doing the best!

"Kebaikan itu alami, semakin banyak kita memberikan kebaikan kepada banyak
orang semakin besar pula kebaikan-kebaikan untuk kita"
~Mario Teguh~
Kemaren neh (16.11.09) ada diskusi kecil dengan Mbak indri, Pak adi ama aku. Kebetulah mbak indri abis nemuin customernya yang udah 3taon berhubungan dan membeli dari dia. Tapi taon ini nih customer memutuskan untuk tidak membeli dari dia ( MEUBELINDO ), meskipun ada catatan kecil dari nih customer, dia berterima kasih atas referensi orang-orang yang qualified yang sekarang dia pakai, senang dengan komunikasi yang telah dibangun selama ini. Hanya satu hal nih customer tidak begitu happy, "I need good service, good product, good friend and GOOD PRICE", hehehehe....

Lha, dari situ Pak Adi nanya, "makanya sekarang diset apa yang menjadi prinsip kerja kalian?", maksudnya, ini supaya sebagai sales nggak terlalu lama terperangkap perasaan kecewa, nyesel dan takut nggak dapat order.

Akhirnya kita sepakat, "Give the best by doing the best!"
Mau prospect itu membeli atau tidak dari kita, saya bertekat untuk memberikan yang terbaik yang saya mampu untuk mereka.

Friday, May 8, 2009

Being professional salesman

"Pandailah membuat pertanyaan!"
- Larry King -

"Aku adalah seorang salesman yang menyenangkan dan menjadi sahabat untuk customerku dan mereka membeli banyak dari aku.
Mereka sangat puas dengan kualitas product yang mereka beli dan mereka sangat respect terhadap service yang aku berikan.
Mereka mendapatkan keuntungannya atas penjualan kembali product-product yang mereka beli dari aku, dan aku mendapatkan keuntungan yang aku harapkan.
Setiap kali mereka ada keberatan terhadap kebijakan dari perusahaan, aku dengan sangat mudah dan menyenangkan memberikan solusi yang fair untuk kedua belah pihak, dan customerku dapat menerimanya seolah adalah solusi yang memenangkannya.
Aku adalah sales dan teman yang akan selalu dikontak pertama kali oleh customer-customerku setiap kali mereka membutuhkan advise, karena aku juga seorang konsultan untuk customer-customerku.
Aku adalah orang pertama yang akan memberitahu kepada customerku tentang potensial kerugian dalam bisnisnya dengan cara berbisnisnya, karena aku tidak hanya seorang sales, tapi aku adalah the expert.
Aku akan selalu memberikan keuntungan kepada orang-orang yang berhubungan dengan aku.
Aku adalah sales yang professional"

Semua citra diriku diatas hanya bisa terwujud apabila aku dapat menggali dengan baik dan menyenangkan apa yang benar-benar diingkan oleh custumerku. Beranikan diri untuk bertanya. Berlatih untuk membuat pertanyaan dengan menyenangkan dan berlatih untuk bertanya dengan antusias!
Have a great performance and the future is yours!