Wednesday, November 25, 2009
Eye contact...
"Mata adalah jendela"
"Mata akan berbicara banyak"
"Mata tidak pernah bohong"
Entah deh berapa banyak orang membuat perumpamaan untuk menggambarkan bagaimana mata mengandung makna dalam setiap tatapannya....
Sebagai seorang sales, peranan mata pun sangat besar, buat apa? Jadi inget ama Pak Malik (dulu adalah mentor freelance dari Singapura), beliau selalu pesan, "Jangan inferior..."
"building your convidance dengan orang asing",
lha kenapa kok beliau pesen gitu. Kebayang kan, orang asia gitu lho, selalu menganggap orang bule, american or european itu adalah dewa, lebih pandai, lebih banyak duitnya, lebih maju... lebih tinggi (cuman yang paling belakang doang yang bener, klo lain-lainnya sama aja mah kayak aku gito... hehehehe). Dan itu tuh pada awalnya susah banget, perasaan rendah diri itu tiba-tiba muncul aja, apalagi karena nervous.
"So, gimana caranya?", Pak malik ngelanjutin
"Eye contact!", kata beliau sambil mengangkat jari tengah ama telunjuknya dan mengarahkan ke kedua matanya
"katakan dengan tegas, saya senang berkenalan dengan anda, sambil tatap kedua mata lawan bicara anda beberapa detik dan jabat tanganya dengan mantap, cukup dengan sekali ayunan, itu sebagai latihan awal. Ready...?!"
hiyaaaaa.... ternyata nggak mudah. Karena, sekali lagi sebagai orang timur neh, ada perasaan risih, ewuh dan gimana gitu untuk berbicara dengan menatap mata lawan bicara.
Dan kata kuncinya, lagi-lagi... latihan. Cuman dengan berlatih hal itu menjadi mudah.
Lha kenapa harus begitu, "karena begitulah orang-orang sukses melakukannya!"
P.s. begitu langkah awal itu sudah diambil, akan selalu ada kenikmatan untuk melakukannya lagi, dan lagi dan lagi... hehehehe...
Derajat hewan?
"iya ya.. kambing, sapi, unta bahkan kerbau... abis disembelih masih banyak manfaatnya buat manusia, selain mengenyangkan, nikmat juga ada aja gizinya, lha klo manusia abis disembelih?", langsung deh merinding bawaannya.
Bayangkan kalo saja selama hidupnya manusia itu tidak dapat bermanfaat untuk orang lain, bagaimana dia mati nanti?
Allah memang Maha Adil, dikala hewan tidak diberinya akal, dia dijadikanNYA qurban sebagi persembahan mulia untuk menyempurnakan ketaqwaan hamba-hambaNYA. Sementara manusia dengan akalnya lebih sering mengalahkan Allah demi tuhan-tuhannya yang lain, tuhan jabatan, tuhan harta, tuhan prestise, tuhan gengsi...
Terus kalo ada manusia seperti itu, bagaimana derajatnya nanti dihadapan ALLAH ketika sama-sama menjadi bangkai seperti kambing, sapi atau kebo?
Monday, November 23, 2009
Man Jadda Wajada

Itulah Sunatullah-nya, Allah mempunyai hukum yang selalu berlaku di alam ini, dan ini yang biasanya terlupakan. Karena merasa sudah berdoa, menjalankan syariah dengan seksama, berderma dan taat pada orang tua, merasa berhak atas rejeki yang turunnya dari langit. Padahal sebaliknya diluar sana, jelas-jelas orang bule tuh banyak yang atheis, tapi terbukti bisa kaya. Ternyata memahami hidup dan kehidupan ini nggak bisa sepenggal-sepenggal, kalo diteliti lebih dalam, banyak yang bisa ngomong "aku bekerja sudah sungguh-sungguh lho!", tapi kesungguh-sungguhannya tidak nampak dalam setiap tindakan.
Pengalaman aku selama berhubungan dengan american maupun european, biarpun mreka nggak ngomong aku membangun bisnis ini dengan sungguh-sungguh, tapi kesungguhan itu justru terlihat dengan jelas dengan bagaimana dia menghandle bisnisnya dan pekerjaannya. Mereka terkondisikan untuk on-time karena menghargai banget waktu, ter-schedule dengan membuat prioritas-prioritas akibatnya sangat efektif, komitmen karena tau betul apapun yang dia perbuat akan selalu mengandung resiko dan detail. Padahal klo ditanya-tanya, dasar mereka berkerja hanya karena memang tuntutannya seperti itu untuk sukses, mereka nggak mengenal yang namanya bekerja adalah ibadah.
Dalam benak aku mengagumi, betapa hebatnya Islam yang selalu melandaskan segalanya sebagai ibadah, yang berarti segala hal yang diperbuat seorang muslim didunia ini akan dipersembahkan untuk Yang Kuasa. Kesungguhan itu sudah seharusnya ada diawal sebelum segalanya berjalan, tapi kenapa malah yang terjadi sebaliknya?
Aku salut banget buat siapa saja yang sudah bisa mematrikan dalam dirinya bahwa bekerja adalah ibadah diselimuti dengan kesungguhan untuk mempersembahkan yang terbaik kepada sesama makhluk Tuhan, insyaallah yang namanya syurga dunia akan sangat mudah diraih dan syurga akherat insyaallah juga di dapat. Hebat ya orang-orang yang menjadikan jihad itu sebagai motor hidupnya....
"Ya Allah ajari aku untuk selalu dapat berusaha maksimal dengan
kemampuanku dan ajari aku untuk selalu mengandalkan Engkau dalam setiap hasil usahaku.
Amin"
Sunday, November 22, 2009
Being an entrepreneur

Sekarang ini memang bisa disebut era enterpreuner, orang banyak berbondong-bondong untuk menjadi pengusaha, hanya modal beberapa barang aja, ibu-ibu rumah tangga udah bisa jualan On-Line dan tiba-tiba jadi pengusaha. Memang mudah memulai sebuah usaha selama ada kemauan, tapi setelah itu... what's next?
Ternyata banyak hal yang perlu dipelajari seiring denga berjalanan bisnis. Semakin besar sebuah bisnis semakin besar pula tuntutan kepada diri sendiri untuk berkembang. Neh, dari buku The One Minute Entrepreneur banyak hal-hal penting yang bisa dijadikan catetan, kalo Jud bilang, usahakan untuk selalu bikin catetan mengenai kebijaksanaan yang dibaca, didengar dan dilihat lalu diintisarikan kedalam "Hikmah Satu Menit"...
Aku udah pilih sedikit neh.. yang aku sesuaikan dengan kebutuhanku saat ini:
~ Apa yang benar jauh lebih penting dari pada siapa yang benar (aku pilih ini buat mengingatkan diri aku sendiri... ntar kalo udah jadi bos jangan mentang-mentang besar, kaya dan terkenal. Tapi tetap harus memegang prinsip "berpegang selalu pada yang benar" dan kalo ternyata karyawan menyampaikan sesuatu yang benar, hargai itu. Sebenernya mulai dari sekarang juga udah harus dijalankan, so siapapun orangnya selama mereka memegang prinsip yang benar, just respect and follow!)
~ Pandulah penjualan dengan kedua telinga Anda (artinya, sabar dan jadilah pendengar yang baik, bukan napsu aja pengen segera jualan, aku seringnya blank enggak mendengarkan dengan baik, akibatnya blank juga deh ama kesempatan yang ada)
~ Karakter dan nilai-nilau harus lebih diutamakan dibanding kepribadian dan penampilan (karena ternyata karakter lebih dominan dan berpotensial menjadi masalah, so pilih mereka yang berkarakter mulia untuk diajak berkerja sama dalam kemuliaan)
~ Pelanggan Anda adalah sumber dari kelangsungan hidup Anda - buat mereka yang membayar tagihan (hehehe... ini neh penting banget, seringnya seorang pengusaha nggak punya keberanian untuk tegas dalam hal pembayaran, takut dibilang tidak kooperatif lah, takut dicap pelit dan yang parah takut pelanggannya ilang, padahal mendingan ilang aja dari pada nggak bayar...)
Saturday, November 21, 2009
Show me the money
Kenapa banyak penjual yang selalu menggunakan alasan keterbatasan budget promosi sebagai kendala tercapainya target?
"Show me the money!"
Kalo aku seorang pengusaha pemula yang ingin mempromosikan product baru dan harus mengeluarkan duit ratusan juta hanya untuk biaya promosi, karena manager marketingnya bilang kudu pasang baliho ditempat terstrategis di semarang supaya banyak orang yang tau, yaitu sekitar simpang lima dan jalan pahlawan. Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa banyak omset yang akan aku dapat, dalam waktu berapa lama dan berapa lama biaya promosi itu akan balik, kalo pertanyaan balik ini nggak bisa terjawab, hehehehe.... perlu dipertanyakan tuh kredibilitas sang manager.
Jadi keingetan waktu masih kerja di Juwana ama di Pudak Payung, even pameran tahunan di SPOGA, Koln German, selalu dipaksakan menjadi ukuran sebuah perusahaan furniture yang besar dan bonafid. Makanya nggak pernah tuh ketinggalan, dipaksa-paksain kudu ngikut. Padahal kebayang kan biaya yang dikeluarkan, buat sewa booth-nya aja berapa, belon tiket PP dan uang saku. Sementara feedback berupa order yang ntar bakalan didapet masih samar-samar. Tapi kalo dulu aku still pe-de dengan pameran neh bisa dapat kontainer dan order yang banyak setidaknya meningkatkan gengsi perusahaan. Ternyata.... !!!! enggak pernah tuh aku deal di tempat pameran dan pulang dapet order, seandainya ada yang deal ditempat pameran, aku yakin, harganya nggak pake harga jual di German, jadi gimana tuh?
Belakangan baru deh nyadar, "kenapa harus selalu SPOGA, lagian type businesmu seperti apa? inget-inget aja kapan order itu turun, bagaimana prosesnya dan bagaimana pasarnya....", gitu kata pak adi.
Emang bener sih, order yang turun selalu melalui proses yang itu nggak mungkin dilakukan pada saat pameran. Karena customer nggak pengen cuman ngeliat disply product aja, melainkan fasilitas pabrik, belum lagi kalo barang yang diorder adalah custom, mereka perlu melihat sample. Artinya kalo pun ikut pameran, apa tujuannya? kalo untuk dapat order, jelas tujuan yang keliru. Kalo untuk image, emang kita perusahaan sebesar apa sampai perlu mengeluarkan ratusan juta untuk image? Kecuali kita perusahaan rokok...
Belum lagi, melihat kondisi pasarnya, kita kan supplier nih, kok pameran dilahannya customer, ada baiknya sih, kalo bisa menjual dengan harga jual disana, permasalahannya semahal-mahalnya kita pasang harga tetep nggak bagus untuk wholesaler atau importer, apalagi mereka adalah customer. masak mau bersaing ama customer sendiri?
Artinya adalah, banyak hal yang harus dipahami, khususnya mengenai typical dari masing-masing bisnis itu sendiri, promosi adalah penting, yang terpenting adalah mempelajari gimana supaya promosi menjadi lebih effective dan murah, jadi pengetahuan untuk sebuah bisnis yang sedang dijalankan jauh lebih penting untuk dipahami terlebih dahulu dari pada hanya sekedar promosi. Sebab kalo pelaku bisnis itu paham persis dengan bisnis yang sedang dia jalankan, tidak diperlukan banyak uang untuk mendapatkan uang, bahkan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan uang. (I really enjoyed this part! hehehe)
Friday, November 20, 2009
Money for ME?
uang adalah alat yang digunakan untuk beribadah dan didapat dengan cara
beribadah kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Thursday, November 19, 2009
poligami... poligami... poli pantai aja
Ademkan kalo yang satu bisa ngebilangin, " Ya sudahlah... serahkan saja pada ALLAH orangnya kan memang begitu, kita cuman bisa melayani dengan sebaik-baiknya"
sementara yang satunya nimpalin, "justru itu yang jadi masalah adalah elu!"....
huahuahuahuhahua.....
deep in my mind..., "jangan egois dunk..."
Ya Allah tunjukkan kepadaku yang benar itu adalah benar dan
berilah aku kemampuan untuk menjalankannya dan tunjukkan yang salah itu adalah
salah dan beri aku kemampuan untuk menjauhinya... Amiiinnn
Tuesday, November 17, 2009
Mbak Indri
Apapun deh dilahab, buku motivasi, buku spiritual, buku cerdas anak-anak, bahkan belajar E-book aja dijabanin, hehehe... hasratnya pengen punya binis sendiri dan menghasilkan berlimpah-limpah materi... Amin deh...
Pokoknya semangat klo ngobrol ama dia, kita neh lagi belajar dan digembleng abis di ANU... cuman kok lama ya kagak lulus-lulus... udah ampir 5 taon neh kagak pinter-pinter hehehehe....
check mbak indri blog's @ http://renungan-ariadna.blogspot.com/
Give the best by doing the best!
"Kebaikan itu alami, semakin banyak kita memberikan kebaikan kepada banyakKemaren neh (16.11.09) ada diskusi kecil dengan Mbak indri, Pak adi ama aku. Kebetulah mbak indri abis nemuin customernya yang udah 3taon berhubungan dan membeli dari dia. Tapi taon ini nih customer memutuskan untuk tidak membeli dari dia ( MEUBELINDO ), meskipun ada catatan kecil dari nih customer, dia berterima kasih atas referensi orang-orang yang qualified yang sekarang dia pakai, senang dengan komunikasi yang telah dibangun selama ini. Hanya satu hal nih customer tidak begitu happy, "I need good service, good product, good friend and GOOD PRICE", hehehehe....
orang semakin besar pula kebaikan-kebaikan untuk kita"
~Mario Teguh~
Lha, dari situ Pak Adi nanya, "makanya sekarang diset apa yang menjadi prinsip kerja kalian?", maksudnya, ini supaya sebagai sales nggak terlalu lama terperangkap perasaan kecewa, nyesel dan takut nggak dapat order.
Akhirnya kita sepakat, "Give the best by doing the best!"
Mau prospect itu membeli atau tidak dari kita, saya bertekat untuk memberikan yang terbaik yang saya mampu untuk mereka.
Friday, November 13, 2009
Pilihan & Pertimbangan
Kalo diteliti, sumber uring-uringan biasanya adalah sesuatu yang "itu-itu" aja, permasalahan yang sama, gaya diskusi yang sama, penyelesaian yang sama yang nggak bener-bener slese.... Akibatnya, aku jadi berpikir.... klo udah seperti itu kenapa nggak berubah handling problemnya? Klo ternyata diri sendiri tidak bisa menerima dan tidak bisa berdamai, artinya keputusan itu harus dibuat, akhirnya timbul pertanyaan apa perlunya untuk dipilih atau dipertimbangkan.
nah, Ini neh hasil perenungan ditempat yang paling relax sedunia...
Apa yang membuat aku harus memilih dan apa yang membuat aku harus mempertimbangkan?
Aku nggak mau stuck pada satu fokus masalah, juga aku nggak mau susah membuat suatu keputusan, karena itu hanya masalah pilihan.
Di dunia ini sudah jelas, baik - buruk, muda - tua, cantik - jelak, murah - mahal. Perbedaan yang jelas itu sebenernya suatu kemudahan untuk membuat pilihan, karena yang baik sudah pasti adalah pilihannya dibanding yang jelek, yang murah atau mahal pun sudah sejak awal bisa diputuskan. Jadi susah, karena pengingkaran dari yang jelas itu, direkayasa jadi abu-abu... mbundet, ruwet... tapi sebenernya sudah jelas sejak awal.
Jadi sebenernya tidak memerlukan diskusi panjang untuk membuat suatu pilihan.
Lain halnya kalo itu pertimbangan dan didalam kamusku; pertimbangan hanya bisa dilakukan ketika itu adalah sesuatu yang baik dan yang baik sekali.
Artinya harus ditentukan yang terbaik dari yang baik..... baru boleh deh takes time untuk mempertimbangkannya...
"you may consider only for the best thing never questening the bad"
mudah... dan sangat mudah
“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin, semuanya baik.
Apabila dia mendapat nikmat dia bersyukur, apabila dia mendapat musibah dia
bersabar”~Al-hadist~
Tuesday, November 10, 2009
Sempurnakanlah agamamu
Benarlah kalo Imam Al Qhozali menjawab pertanyaannya sendiri, "apa yang paling jauh dari kita?", jawabnya adalah "masa lalu". Karena memang waktu begitu cepat bergulir dan kita tak kan pernah bisa untuk kembali.
Tapi aku cukup bersyukur pada awalnya bahwa ALLAH masih memberikan kesempatan, dan pada akhirnya aku sangat bersyukur karena kesempatan itu adalah dipertemukannya aku dengan orang-orang yang dapat mengajarkan hikmah.
Aku merasa beruntung setidaknya masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupanku lebih awal dibanding orang tuaku. Bisa jadi orang tuaku mengajarkan pengertian yang salah dalam memaknai hidup, itu karena keterbatasan mereka, dan aku memintakan ampun untuk mereka, mudah-mudahan ALLAH mengampuninya.
Akibatnya, see... tidak sedikit orang seperti aku, kesempatan sekarang luas, kurang apa, tapi kok belon juga kawin? yang dipertanyakan adalah ego-ku. "lu terlalu milih kali"... jawabku "memang!" dan aku yakin sekali orang yang sekarang tidak jauh berada pada kondisi seperti aku dan bahkan lebih, akan menjawab begitu. Karena sebenernya itu konsekwensi dari karir yang baik, income yang baik dan pergaulan yang luas. "Aku memang harus memilih"*. Dan konsekwensi itu barangkali yang tidak pernah terpikirkan oleh ortu-ku.
* jawaban itu dulu sebelum aku merasa penting untuk belajar =)
Kepahamanku semakin dalam ketika; kalau saja satu-satunya alasan ketakutan ortu melarang untuk menikah lebih dikarenakan ketakutan akan tidak tercukupinya rejeki, itu adalah salah satu pembelajaran pengingkaran kuasa Tuhan untuk anak-anak mereka. 1x ortu sudah mengajarkan untuk tidak percaya kepada Tuhan.
Terus mengapa Rasullullah menyampaikan, dengan menikah seorang muslim telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Karena ternyata memang banyak syariah-syariah dalam agamaku (islam) dapat teraplikasi secara sempurna ketika pernikahan itu telah dilalui. Karena tidak mungkinlah aku berdoa seperti doanya Nabi Ibrahim karena aku belum punya anak keturunan. Kesempatan untuk mendapatkan syurga dengan mudah bisa jadi aku lewatkan karena bagaimana aku mengaplikasikan taat pada suami. Dan masih banyak lagi.
Aku senantiasa memohon kepada ALLAH agar memberikan aku umur dan kesempatan untuk menyempurnakan AgamaNYA. Karena apapun itu harusnya sangat menarik dan diperebutkan oleh banyak manusia, kalau saja 50% itu adalah pembagian keuntungan bersih dari perusahaan beromset trilyunan rupiah, pastilah itu akan dicari dan kalau sudah didapat pastilah itu akan diperjuangkan. Apalagi 50% dari janji ALLAH yang jumlahnya bisa jadi sangat tidak ternilai, hanya dengan keyakinan (Iman) di dalam hati bahwa balasan yang ALLAH berikan adalah setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan yang dilalui hamba-hambaNYA.

Wednesday, November 4, 2009
Be ready for the worst!

Resiko adalah konsekwensi negative yang selalu akan ada dalam setiap tindakan atau pun setiap hal.Dan apapun yang akan dihadapi, sebagai seorang muslim yakinlah bahwa itulah kehendak Tuhan yang terjadi dalam hidup kita, kalo sukses memang itu janji Tuhan untuk hamba-hambanya yang bersungguh-sungguh, sebaliknya kalo gagal... cek lah diri sendiri barang kali masih ada sifat serakah dalam diri ini....
Hidup itu banyak pilihan dan kita bebas untuk memilih akan tetapi kita tidak bebas
memilih konsekwensinya.~TungDesem waringin~
Saleman's handbook!
Menurut Robert T. Kiyosaki, untuk menjadi orang kaya kita perlu
satu lagi kemampuan selain menghasilkan passive income, yaitu kemampuan kita untuk menjual!
"Kita adalah merk, dan setiap kali orang menyentuh merk anda
usahakan untuk memberi mereka "pengalaman yang menyenangkan"-Richard Denny-
Tuesday, November 3, 2009
Pak Adi neh...

"Weiii sekarang lu canggih ya, dapet pelajaran dari mana neh?"
"Ane neh lagi sekolah buat nyari gelar MBA di ANU, Adi Nugroho University, total Business partner!!!"
"hahahahaa.... "
Serius neh, Pak Adi neh bakalan jadi orang yang paling berjasa ntar ketika umur 35tahun assetku mencapai 3M. Pada saat itu, aku bayarin tuh tiket PP-nya ester ama suaminya buat ke Indonesia hehehe... karena aku yakin dia bakalan nyesel tuh telanjur DO dari kelas bisnisnya. Asli deh aku belajar banyak dan praktis dari pelaku bisnis yang nggak cuman susah dikejar jalan pikirannya tapi juga mengajari banyak hal. Wabil khusus merubah bagaimana cara aku berpikir, dari pikiran primitip ke pemikiran yang lebih beradab.... hehehehehe...
YAQIN, itu yang selalu diingetin ama Pak Adi. Karena semuanya percumah deh tanpa keyakinan.
Nggak ada deh yang bisa aku bilang kecuali, "makasih banyak ya pak, you are the best that I've ever met!"
"Maksud Lu?!!!"
Tuhan inilah Proposal hidupku...
Kalo mengutip kata-kata Pak Mario Teguh, "... hati-hati dengan persepsi anda tentang diri anda...", nah di workbook by Om Jamil neh kita diberi guidance untuk menggambarkan seperti apa diri kita dan kualitas diri yang ingin kita capai.
How precious you are, it is depend on how you respect yourself.
Tapi yang jelas setelah baca buku ini dan menuliskan semua yang ingin aku capai untuk masa depan, satu kunci yang itu akan menentukan seserius apa propoal hidup itu dibikin, yaitu... ACTION!!!
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada ALLAH dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada ALLAH,
Sungguh ALLAH Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan" Q.s. 59 (Al-Hasyr) :18
LINTANG... my beloved inspiration...
Spechless deh....
Buku-buku itu adalah buku-buku tercepat selesai yang pernah aku baca... hehehe... kebayangkan Laskar Pelangi tuh tebel banget, tapi dalam 1hari bablas deh.... lanjut hari kedua Sang Pemimpi, setengah hari doang bablassss... lanjut Edensor...
Setuju banget neh, dibuku ini menangis dan tertawa bisa dilakukan bersama-sama... asik banget, kocak dan pesan moralnya itu yang bikin ini juga buku terserius yang pernah dibikin...
“Persoalannya adalah apakah anda seorang religius, seorang darwinian atau sekedar seorang oportunis? Pilihan sesungguhnya hanya antara religius dan darwinian, sebab yang tidak memilih adalah oportunis! Yaitu mereka yang berubah-ubah sikapnya sesuai situasi mana yang akan lebih menguntungkan mereka. Lalu pilihan itu seharusnya menentukan perilaku dalam menghagai hidup ini. Jika Anda seorang darwinian, silakan berperilaku seolah tak ada tuntutan akhirat, karena bagi Anda kitab suci yang termaktub bahwa manusia berasal dari Nabi Adam adalah dusta. Tapi jika Anda seorang religius maka Anda tahu bahwa teori evolusi itu palsu dan ketika anda tak kunjung mempersiapkan diri untuk dihisab nanti dalam hidup setelah mati, maka dalam hal ini Anda tak lebih dari seorang sekuler oportunis yang akan dibakar di dasar neraka!”
- laskar pelangi -
Reaksi aku begitu selesai baca Laskar Pelangi, ada juga ya orang yang Logiknya sangat kuat tapi berimbang dengan spiritualnya. Belakangan neh aku dapet tips;
"bacalah Al-qur'an setiap hari beserta terjemahannya, karena ternyata akan melatih kita lebih peka dan tersistematis dalam berpikir" - Pak Adi -
Sunday, November 1, 2009
the Secret, Law of Attraction vs the Ultimate Secret = Quantum Ikhlas
itu judul buku sengaja aku urutin, sebab musababnya nggak cuman ngurut pas beli dan ngebacanya, tapi ternyata emang udah diatur begitu karena emang ada tujuannya.
The Secret dan Law of Attraction, cenderung lebih ringan dan lebih mudah untuk dicerna. Klo disimpulin neh, di dalam kedua buku itu proses dreams kita dibuat hanya mentok sampai alam semesta aja, makanya digambarkan oleh Rhonda Byrne bahwa alam semesta itu seperti katalog, yang didalamnya semua impian kita sudah ada, apalagi divisualisasiin sebagai Aladin's jinn yang akan ngabulin semua permintaan kita, kita tinggal minta, berterima kasih dan menerima. Bagus sih buat warming up, tapi klo buat aku, kurang pas untuk dikonsumsi oleh muslim, khususnya dimana kita seharusnya mengembalikan keyakinan akan bagaimana sebuah permintaan dikabulkan..
Nah klo ini neh, jagoan... T-O-P-B-G-T, salut banget buat Om Erbe, Quantum Ikhlas & Zona Ikhlas, klo yang demen ama IT dan berbau-bau science dijamin nggak akan complain deh, cara Om Erbe ngejabarin bagaimana berbicara alam quanta dan alam nyata, cool banget, Hi-tech... hehehehe
Bagaimana mengakses alam bawah sadar kita dan bagaimana memaximalkan yang 80% dengan mengakses zona ikhlas kita. Amazing!!!
Aku nggak akan ngupas ato bedah buku, blon kapasitasnya neh :) cuman semua itu bisa jadi referensi. Berdoa saja, meminta aja pasti akan terkabul. Insyaallah, asal tau bagaimana caranya, hidup seperti yang kita inginkan akan sangat mudah sekali didapatkan. Sekali lagi Insyaallah....